Monday, October 13, 2008

Pengalaman di kantor Bank Indonesia (BI)

Baru sekali ini (pagi ini) saya memijakkan kaki ke kantor BI (Bank Indonesia - Medan). Itu pun karena menemani teman saya yang ingin menukar uang lama (yang sudah mau rusak) dengan uang baru. Dari luar, gedungnya terlihat lumayan megah berwarna putih. Begitu masuk ke dalam, saya melihat sudah ada 20-30an orang yang sedang duduk menunggu.

Pada saat kami tiba, waktu menunjukkan pukul 09.35 WIB. Sambil menunggu, saya iseng-iseng melihat-lihat sekeliling. Di loket tertulis:


Kas Buka
Pukul 09.00-12.00 WIB
setiap hari Senin-Jumat
Hari Sabtu Tutup
Kembali saya perhatikan jam di Kantor BI tersebut. Saya lihat waktu menunjukkan pukul 09.50 WIB. Tetapi tidak ada seorang pun pegawai loket yang tampak di sana. Pada kemana ya? Begitu pertanyaan di hati saya.
Lalu saya perhatikan lagi ada tanda "No Smoking Area" (Kawasan Bebas Rokok). Tapi, kuperhatikan ada beberapa pegawai di bagian lain, yang dengan santainya mengisap rokok, padahal jelas-jelas mereka yang memasang tanda "Kawasan Bebas Rokok" tersebut.
Apakah ini Kawasan Bebas Rokok atau Kawasan Bebas Merokok sih??
Pegawai yang lain kulihat lagi asik berbicara dengan HP. Duh, santai banget. Suasana di pagi hari ini (menjelang siang tentunya ^o^) terasa sangat hening bagaikan kantor "mati" (= tidak ada aktivitas sama sekali).
Terdengar salah seorang yang menunggu disana berkata, "Katanya kawasan bebas merokok, tapi merokoknya mereka," katanya sambil menunjuk ke arah pegawai yang sedang merokok.
Orang-orang yang datang semakin banyak. Dua orang tua yang duduk disebelah kami bertanya, "Jam berapa sih kas mulai buka?".
"Lihat aja di sana," kata teman saya sambil menunjuk kearah Loket.
Orang tua tersebut melihat ke arah yang ditunjuk tadi, lalu bertanya,"Disana tertulis Kas buka pukul 09.00-12.00 WIB, kok sekarang sudah hampir jam 10, masih belum ada seorang pun pegawai di loket?"
"Yah begini keadaannya, apa mau dikata? Tapi kalau Bapak mau, tanyakan saja ke pegawai sana, biar jelas. Mau gimana lagi, emang beginilah keadaan negara kita, Indonesia Raya.", ujar teman saya.
Saya tersenyum mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya, pada saat jam menunjukkan pukul 10.15 WIB, baru tampaklah satu dua orang pegawai di loket. Itupun dengan santainya berjalan menuju loket, seolah tidak bersalah kepada masyarakat yang telah lama menunggu kedatangan "beliau-beliau" ini.
Dalam hati, saya bertanya-tanya, apakah begini kinerja sebuah Bank, (apalagi BI yang merupakan Bank pusat yang mengontrol semua Bank yang ada di Indonesia)?
Apakah di semua cabang BI juga begitu?
Sudah sebegitu rusakkah kinerja pegawai-pegawai (khususnya pegawai pemerintah/PNS)?
Peraturan yang mereka buat, mereka langgar sendiri.
Saya jadi teringat joke dari salah seorang teman saya dulu yang mengatakan "Peraturan itu kan dibuat untuk dilanggar!"
Lha, kalo sudah begini prinsip kita, lama-lama bisa hancur donk negeri ini.
Kalau bisa, janganlah membuat suatu peraturan, kalau memang kita sendiri tidak sanggup untuk melaksanakannya. Untuk apalah peraturan tersebut terpampang besar-besar, kalau malah kita sendiri yang melanggarnya. Masa orang lain diminta mematuhinya sementara yang membuat peraturan sendiri melanggarnya. Seharusnyalah pihak yang membuat peraturan memberikan contoh yang baik, bukannya melanggarnya sendiri. Apakah tidak membuat malu diri sendiri kalau demikian kejadiannya?
Demikian sekedar berbagi pengalaman saya ketika tadi berkunjung ke BI cabang Medan. Kepada pegawai BI, jika kebetulan membaca tulisan ini, saya berharap sekali, di masa yang akan datang, semuanya bisa berubah. Taatilah peraturan, layanilah masyarakat tepat waktu dan sepenuh hati.
Bangsa ini tidak akan bisa berubah menuju perubahan yang lebih baik jika kita masing-masing individu tidak ada keinginan untuk berubah. Walau kita seorang diri tidak bisa merubah nasib bangsa ini, tapi sebenarnya jika kita sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing sebagaimana mestinya, maka kita sudah membantu bangsa ini untuk masa depan yang lebih baik.

No comments: